Langsung ke konten utama

Analisis Aplikasi Transaksi Parkir Non Tunai


sumber : https://inugo.com/wp-content/uploads/2018/03/iso-enter-parking.png

Analisis Aplikasi Transaksi Parkir Non Tunai


        Pada proses Rekayasa Kebutuhan suatu sistem diperlukan analisis terhadap sistem yang akan dibangun. Berikut merupakan contoh studi kasus mengenai Aplikasi Transaksi Parkir Non Tunai. Berikut beberapa aspek yang akan di analisis.

1. Deskripsikan aplikasi Parkir 

2. Identifikasi User dan Stakeholder

3. Tulis/ Gambarkan kebutuhan dari masing-masing user/ stakeholder

4. Tentukan aspek lain yang penting supaya aplikasi berjalan lancar


Hasil Analisis :

1. Deskripsi

Parkir meupakan hal fundamental yang sering dilakukan dalm kehidupan sehari-hari. Sejak dulu dikena; metode parkir konvensional dengan uang, mulai di pasar yang langsung diserahkan pada bapak-bapak tukang parkir, hingga di mall yang diserahkan kepada petugas jaga portal. Hal ini sudah lama menjadi budaya di Indonesia, namun hal ini memiliki beberapa kelemahan yakni efisiensi proses pembayaran yang kurang optimal. Misal pada suatu contoh kasus, si Joko ingin keluar parkir dari mall, namun tidak memiliki uang kecil, dia terpaksa harus membayar uang kertas 100.000 rupiah karena hanya itu yang dimilikinya. Sedangkan tarif parkir di mall tersebut hanya 500 rupiah, alhasil petugas parkir harus mencarikan uang kembalian sebanyak 99.500. Hal ini akan memakan banyak waktu dan membuat antrian panjang. 

Hal inilah yang menjadikan munculnya ide Sistem transaksi Parkir Non Tunai. Pengendara dapat membayar pakir dengan berbagai metode secara instan atanpa harus menuggu kembalian. Selain itu portal dapat terkendali secara otomatis berdasar status pembayaran, sehingga mengurangi resource petugas yang diperlukan di lapangan. Itu merupakan beberapa latar belakang dari munculnya aplikasi Parkir Non Tunai. Meskipun terdapat bneberapa alasan lain yang nantinya dapat menjadi dasar untuk pengembangan sistem seperti ini selanutnya.

2. User dan Stakeholder

Dalam sistem Parkir Non Tunai ini akan melibatkan beberapa user yang terlibat langsung dengan sistem
    1. Pengguna parkir (pengendara)
    2. Admin (dapat berupa petugas kontrol pada lapangan)

 Selain itu, terdapat stakeholder yang mengelola dan memperoleh manfaat dari sistem ini. 
    1. Pemilik lahan parkir

3. Kebutuhan masing-masing User

Setiap user yang berhubungan dengan sistem ini memiliki kebutuhan masing-masing.
    1. Penguna parkir
        - Membutuhkan lahan parkir
        - Melihat lokasi parkir dan ketersedian lahan parkir
        - Memerlukan proses pembayaran yang cepat sederhana
        - Membutuhkan keamanan terhadap kendaraan yang diparkirkan

    2. Admin
        - Memonitor ketersedian lahan parkir
        - Memonitor intensitas pengguna parkir

    3. Pemilik lahan parkir
        - Memperoleh efketifitas proses parkir, sehingga mendapat repon baik dari pelanggan
        - Manajemen tarif parkir berdasar lama waktu parkir
        - Keamanan lahan parkir
        - Memperleh laporan hasil parkir secara otomatis

4. Aspek penting pendukung aplikasi

Dalam sistem Transaksi Parkir Non Tunai diperlukan beberpa aspek yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dari sistem.
    1. Portal atau palang pntu otomatis yang dapat dikendalikan oleh sistem
    2. Komputer dan perlengkapan sistem cashless
    3. Sensor pendeteksi kendaraan
    4. Kamera pengawas
    5. Database dan Server
    6. Koneksi internet untuk menghubungkan sistem ke API penyedia pembayaran online


Hal tersebut diatas merupakan hasil analisis kebutuhan terhadap sistem Transaksis Prakir Non Tunai. Saya Mohammad Faderik Izzul Haq, Terimakasih


Sekian.

Wasssalamualaikum wr.wb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekayasa Kebutuhan - Sistem Informasi Penyewaan Mobil AutoRent

  sumber : https://www.assarent.co.id/upload/image/jasa-sewa-mobil-jogja.jpg Kebutuhan Funsional dan Non Fungsional aplikasi AutoRent Deadline : Selasa, 08 Juni 2022 : 10.00 WIB AutoRent merupakan sebuah perusahaan penyewa mobil di Kota Surabaya. Sistem penyewaan yang berjalan pada AutoRent belum terkomputerisasi. Pada proses yang berjalan terdapat beberapa masalah seperti proses penyewaan mobil dan pembuatan laporan yang tidak terintegrasi, sehingga menyebabkan kesalahan seperti redudansi data pada proses pembuatan laporan. Berdasarkan masalah tersebut AutoRent berencana membuat sistem yang bisa mempermudah proses penyewaan serta memberikan informasi penyewaan secara online. Berdasarkan informasi permasalahan yang ada dapat didefinisikan beberapa kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari aplikasi yang akan dibangun sebagai berikut Kebutuhan Fungsional Functional Requirements merupakan kebutuhan yang mendeskripsikan kelakuan sistem yang mendukung tujuan dari sistem. Kebutuhan

Tahapan Rekayasa Kebutuhan (RE)

     Tahapan Rekayasa Kebutuhan         Dalam bahasan kali ini saya akan membahas mengenai tahapan yang dilakukan seorang developer dalam melakukan Rekayasa Kebutuhan, dalam hal ini saya menggunakan studi kasus Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) "Sistem Informasi Survei Kepuasan Pelanggan Its Secara Terpadu". Sistem ini memungkinkan user mengisi survey yang telah dibuat oleh admin yang bertujuan untuk menilai layanan yang dimiliki ITS terhadap para pelanggannya sebagai bahan evaluasi kedepannya. Berikut dokumen SKPL yang saya gunakan.  Elicitation Elicitation merupakan salah satu proses yang fokus untuk memahami keperluan dari stakeholder maupun dari user. Berikut hasil analisis kebutuhan Sistem Informasi Survei Pelanggan ITS. Pengguna Sistem yang dapat menyampaikan penilaian dan pendapatnya terkait layanan yang dimiliki ITS Admin Sistem yang dapat menerima dan mengumpulkan data dari para pelanggan ITS  Sistem yang dapat menampilkan rangkuman dan grafik perkembangan